KAPOLRI, KASAD, dan Pemuda Tani HKTI Kurban Sapi di Pesantren Khatamun Nabiyyin

JAKARTA – Pesantren Khatamun Nabiyyin menyembelih 4 ekor sapi dan 16 ekor kambing dan domba pada hari raya Idul Adha 1443 Hijriah, Minggu (10/07/2022).

Proses penyembelihan dilakukan oleh Pimpinan Pesantren Khatamun Nabiyyin, Ustadz Akbar Saleh bersama seluruh pembina, pengurus, dan seluruh santri/wati di lapangan pesantren putra. Para Santri dan santriwati turut andil dan bersemangat dalam membantu proses kurban. Mulai dari menguliti, memotong daging dan lain sebagainya. Prosesi penyembelihan dan pemotongan kurban ini berlangsung dari pagi seusai shalat ied berjamaah hingga menjelang sore hari tanpa henti. Meskipun demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat santri dalam gotong royong idul kurban ini.

Keempat sapi yang dikurbankan di pesantren Khatamun Nabiyyin merupakan titipan kurban KAPOLRI Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., KASAD Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, Pemuda Tani HKTI, dan Bapak Lexi M. Budiman.

Adapun 16 kambing dan domba yang dikurbankan di pesantren Khatamun Nabiyyin antaranya adalah titipan kurban dari Kapolres Jakarta Timur, para simpatisan Khatamun Nabiyyin dan alumni Khatamun Nabiyyin.

Kiai Akbar Saleh dalam khutbah Idul Adha menyampaikan bahwa “Hari raya ini, merupakan momentum untuk memperbarui ingatan akan cinta dan pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. serta berusaha meneladaninya.

Pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. dalam melaksanakan perintah penyembelihan putra kesayangannya Nabi Ismail a.s. merupakan manifestasi cintanya kepada Allah Swt semata, sehingga beliau a.s. rela mengorbankan apa pun yang paling beliau sayangi demi Sang Kekasih Sejati, yaitu Allah Swt. Karena puncak cinta adalah ketika pecinta sudah tiada dan tidak ada yang tersisa kecuali hanya Kekasih semata. Tidak ada aku dan Dia, yang ada hanya Dia. Pecinta sudah menyembelih semua kehendaknya, yang tersisa hanya kehendak Kekasihnya, dia tidak bertindak kecuali sesuai dengan kehendak Kekasihnya. Menyembelih semua cinta selain Dia, sehingga ruang wujudnya dipenuhi cinta kepada-Nya dan tidak ada ruang yang tersisa bagi selain-Nya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *