JAKARTA – Pesantren Khatamun Nabiyyin bersama Khazanah Intelektuan Muslim (Khatam) Institute kembali menggelar STADIUM GENERALE yang dinarasumberi oleh Wakil Ketua LAZIZNU dan Komisaris Bank Raya Indonesia Ibu Rina S. Adisurya, Lc. M.Si. dengan tema “Tantangan dan Peluang Dunia Pesantren di Era Bonus Demografi” pada hari Sabtu, 16 Juli 2022.
Acara ini diadakan di Auditorium Pesantren Khatamun Nabiyyin pada pukul 08.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasantri Pesantren Khatamun Nabiyyin. Banyak ilmu yang didapatkan dari kuliah singkat ini. Beliau memulai dengan mengenalkan diri mulai dari awal jenjang pendidikan pesantren hingga perjalanan karir yang ditempuhnya. Di hadapan para mahasantri, Ibu Rina menegaskan bahwa generasi muda menjadi penentu masa depan Indonesia di semua sektor. Walaupun sekarang banyak dijumpai istilah yang dirasakan oleh generasi milenial dan generasi Z seperti insecure, overthinking, quarter life crisis, dan sebagainya tapi ini tidak boleh menjadi penghalang bagi generasi muda untuk tetap semangat dan optimis dalam meraih cita-cita luhur serta terus berkarya.
Di era Bonus Demografi kita harus memanfaatkan SDM dan SDA dengan maksimal. Sebagai seorang santri, tentunya harus memiliki nilai plus dalam keahlian dan keterampilan lain. Karena faktor keberhasilan seseorang bukan hanya terletak pada seberapa banyak teori yang dikuasainya. Terlebih lagi dewasa ini banyak terjadi behavior changing atau perubahan perilaku di masyarakat, maka seorang santri juga harus beradaptasi dengan perkembangan zaman terutama dalam dunia digital. Inilah yang menjadikan seorang santri memiliki added value atau nilai tambah dalam dirinya. Sehingga dengan sikap adaptasi ini para santri bisa melahirkan inovasi-inovasi baru dalam masyarakat. Banyak Hal yang bisa dilakukan oleh santri dalam berbagai bidang, salah satunya adalah menghidupkan pertanian dan mengembangkan sektor pertanian. Bukan merupakan hal yang aneh ketika santri masuk dalam sektor pertanian. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga memungkinkan bagi siapa saja, terutama santri, untuk masuk dalam berbagai macam sektor. Sehingga dengan adanya itu para santri harus tetap optimis dalam mencari peluang generasi emas yang semakin tak terbatas.