Pondok Pesantren Khatamun Nabiyyin Juara Umum MQK se-DKI Jakarta
Pondok Pesantren Khatamun Nabiyyin mempertahankan tradisi juara dalam membaca dan menelaah kitab klasik rujukan keislaman di pondok pesantren atau institusi pendidikan keagamaan di seluruh dunia. Dalam lomba MQK (Musabaqah Qira’atil Kutub) atau lomba membaca dan menelaah kitab-kitab, Khatamun Nabiyyin telah memenangkan banyak perlombaan dan menjadi juara sehingga terpilih menjadi wakil provinsi DKI Jakarta dalam lomba baca kitab Tingkat Nasional di Lamongan Jawa Timur.
Perlombaan ini akan diselenggarakan pada tanggal 10-18 Juli 2023 di pondok Pesantren Sunan Drajat. Adapun nama pemenang beserta majelis lombanya sebagai berikut :
Juara 1 Majelis Ilmu Tafsir (Al-Itqan fi Ulumil Qur’an) atas nama Santri Muhammad Fauzan Jamal
Juara 1 Mejelis Tarikh (Sejarah) Putra (Kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum) atas nama santri Muzakki Ahmad Husaeni
Juara 1 Majelis Tarikh (Sejarah) Putri (Kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum) atas nama santriwati Sukaena Assagaf
Juara 1 Majelis Hadis (Kitab Riyadhus Shalihin) atas nama santriwati Thahira Azzahra
Juara 1 Debat Bahasa Arab Putra, atas nama santri :
- Muhammad Abu Alfhazl Muharram
- Sayid M Risyad Nasarbi
- Khoirul Umam Mubarok
Juara 1 Debat Bahasa Arab Putri, atas nama santriwati :
- Najwa Alya Mactasya
- Elma Alya Muthmainnah
- Ana Azkiyatul Fuadah
Juara 1 Majelis Tafsir Putra (Kitab Tafsir Maraahul Labid) atas nama santri Husein Haidar Karbala
Juara 2 Majelis Tafsir Putri (Kitab Tafsir Maraahul Labid) atas nama santriwati Endah Hapidhoh
Juara 2 Majelis Ilmu Tafsir (Al-Itqan fi Ulumil Qur’an) atas nama santriwati Siti Nurul Aliawati
Juara 3 Majelis Akhlak (Kitab Minhajul Abidin) Atas nama santriwati Firyal Zulkarnain
Juara 3 Majelis Nahwu (Kitab Syarh Alfiyah Ibnu Malik) atas nama santriwati Fatimah Zahra
Juara 3 Majelis Ilmu Hadis (Kitab Manhaj Dzawin Nadzhar) atas nama santri A. Muhammad Dahri. M
Perolehan juara-juara tersebut menjadikan Pondok Pesantren Khatamun Nabiyyin menjadi juara umum dari ratusan pondok pesantren yang ada di DKI Jakarta dan juga menjadikan mereka sebagai santri terpilih dari 355 peserta seleksi.