JUDUL : PENELITIAN ILMIAH DAN PENGEMBANGAN SKIL INTELEKTUAL
PROFIL
PENELITIAN ILMIAH DAN PENGEMBANGAN SKILL INTELEKTUAL
PESANTREN KHATAMUN NABIYYIN JAKARTA
Penelitian Ilmiah dan Pengembangan Skill Intelektual bertanggung jawab pada dua hal. Pertama, bagian ini bertanggung jawab dalam melaksanakan program-program penulisan dan penelitian ilmiah. Hal ini terkhusus untuk tema-tema kajian ke-Islaman. Kedua, bertanggung jawab pula dalam pengembangan keahlian-keahlian intelektual para santri Pesantren Khatamun Nabiyyin Jakarta. Program-programnya sebagai berikut:
- Studi Metodologi Penelitian dan Penulisan Ilmiah
Pada program ini para santri dituntut memiliki skill penelitian dan penulisan ilmiah. Program ini terdiri atas dua bentuk kegiatan sebagai berikut:
- Pelatihan
metodologi penelitian dan penulisan ilmiah sekali dua minggu.
- Pembuatan makalah ilmiah sekali sebulan, bagi santri yang telah mencapai syarat keilmuan tertentu baik dalam bidang teologi, ilmu tafsir al-Qur’an, fiqih, sejarah, bahasa asing, dan lain-lain.
- Diskusi Ilmiah
Dalam diskusi ilmiah ini para santri Khatamun Nabiyyin Jakarta mengkaji tema-tema tertentu yang bersifat khilafiah (kontroversial) dan kontemporer baik dalam bidang teologi maupun sosial.
- Studi Pengembangan Life Skill
Pada program ini kami mengadakan sejumlah pelatihan pengembangan life skill untuk para santri sebagai bekal untuk terjun ke kehidupan masyarakat. Pelatihan tersebut seperti pelatihan pertanian, entrepreneur, komputer, tata busana, tata boga, dan lain-lain.
- Club Santri Menulis
Skill menulis anggota Club Santri Menulis ini difasilitasi berdasarkan kecenderungan genre penulisan sastra yang mereka minati. Tidak terikat dengan aturan-aturan penulisan ilmiah yang kaku. Di sini mereka dapat menulis opini, cerita fiksi, dan sebagainya dengan gaya mereka masing-masing.
- Studi Islamologi
Studi Pemikiran Islam adalah salah satu program Pesantren Khatamun Nabiyyin yang menyediakan bentuk pembelajaran sistematis terkait pemikiran Islam. Program ini ditujukan untuk masyarakat umum (selain Mahasiswa Pesantren Khatamun Nabiyyin). Berbeda dengan para santri yang dikarantina selama dua tahun, program ini justru dibuka untuk mereka yang memiliki kesibukan rutinitas yang tidak memungkinkan menjalani proses dengan karantina. Dengan demikian, masyarakat umum yang menjadi sasaran program ini akan mengikuti kelas ini setiap akhir pekan saja ataupun berupa pesantren kilat.