Pada tahun ini, dua organisasi unggulan, PENSIL (Pemuda Nusantara Ilmiah) dan ISYQI (Ikatan Mahasiswi Cahaya Qur’ani), menggelar dua agenda penting dalam rangka menegaskan nilai-nilai demokrasi dan akuntabilitas organisasi, yaitu Musyawarah Besar (MUBES) ke-XXI dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) ke-XIX. Acara ini berlangsung dengan khidmat di aula utama Pondok Pesantren Khatamun Nabiyyin, dengan melibatkan seluruh anggota aktif, alumni, serta dewan pembimbing.



MUBES XXI dan LPJ XIX ini bertujuan untuk memberikan laporan komprehensif atas pelaksanaan program kerja selama satu periode kepengurusan, sekaligus membuka ruang diskusi strategis untuk merumuskan visi, misi, serta program yang akan dijalankan pada periode selanjutnya. Selain itu, acara ini menjadi momen penting untuk melakukan regenerasi kepemimpinan sebagai wujud keberlanjutan organisasi yang dinamis dan inovatif.



Acara ini diawali dengan pembukaan resmi oleh Pimpinan Pondok Pesantren, yang menyampaikan pentingnya keterlibatan santri dalam membangun kepemimpinan yang berorientasi pada nilai-nilai Islam. Selanjutnya, Laporan Pertanggungjawaban XIX disampaikan oleh pengurus masing-masing organisasi, dengan penjabaran detail mengenai keberhasilan, tantangan, serta rekomendasi untuk pengurus mendatang.
Musyawarah Besar XXI kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno, yang membahas tata tertib, revisi AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga), dan pemilihan ketua baru. Proses diskusi berlangsung secara demokratis dan produktif, mencerminkan kedewasaan para peserta dalam mengelola dinamika organisasi.



Dengan terlaksananya MUBES XXI dan LPJ XIX, baik PENSIL maupun ISYQI berharap dapat terus berkembang menjadi organisasi yang tidak hanya unggul dalam literasi dan keislaman, tetapi juga mampu menjadi inspirasi bagi santri di seluruh penjuru negeri. Ketua terpilih periode mendatang diharapkan dapat membawa organisasi menuju pencapaian yang lebih besar, dengan semangat kebersamaan, integritas, dan tanggung jawab.