
Pondok Pesantren Khatamun Nabiyyin kembali menggelar program Amaliyah Tadris untuk tahun ketiga pada tahun ajaran 2024/2025. Program praktik mengajar yang dikhususkan bagi santri kelas 12 ini menjadi ajang pembuktian kematangan mereka dalam menguasai materi-materi Dirasah Islamiyah yang berbahasa Arab.
“Program ini merupakan implementasi dari teori yang telah dipelajari selama tiga tahun. Para santri tidak hanya dituntut mahir berbahasa Arab, tetapi juga harus menguasai teknik pengelolaan kelas dan metode pengajaran yang efektif,” jelas Kepala Madrasah Ulya Khatamun Nabiyyin.






Sebanyak 39 santri tahun ini mendapat kesempatan mengajar mata pelajaran berbeda di kelas 10 dan 11. Sebelum praktik mengajar, mereka wajib menyusun I’dad (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam bahasa Arab yang menjadi panduan selama proses belajar mengajar.
Untuk menjamin kualitas pengajaran, setiap praktikan akan dievaluasi langsung oleh guru pengampu mata pelajaran terkait. Rekan sesama santri juga dilibatkan sebagai pengawas kelas, memberikan masukan berharga untuk perbaikan metode pengajaran.
“Amaliyah Tadris bukan sekadar praktik mengajar biasa. Program ini merupakan wadah pembentukan karakter pendidik yang berkualitas, mampu berpikir kritis, dan siap menghadapi tantangan dunia pendidikan modern,” tambah Koordinator Program Amaliyah Tadris.
Melalui program ini, Madrasah Ulya Khatamun Nabiyyin terus berkomitmen menghasilkan lulusan yang tidak hanya mahir dalam penguasaan ilmu agama dan bahasa Arab, tetapi juga memiliki kompetensi sebagai pendidik profesional.


