Pesantren Tinggi Khatamun Nabiyyin telah berhasil menyelenggarakan Ujian Semester Ganjil Tahun Akademik 2023-2024, ujian semester kali ini memiliki beberapa kategori mulai dari Ujian praktek, Ujian Syafahi atau sering dikenal sebagai ujian lisan, ujian tahriri/ujian tertulis dan terakhir adalah ujian bahasa.
Ujian Semester Ganjil ini berjalan selama beberapa hari dimulai dari hari Senin, 12 Februari 2024 yang mana dilaksanakannya pembukaan ujian dan sekaligus penyelenggaraan ujian pertama, yaitu ujian praktek. Di mana Mahasantri/peserta ujian diuji keilmuannya yang telah dipelajari secara Amali, ujian ini berlangsung selama 1 hari, setelah itu dilanjut dengan ujian Syafahi/ujian lisan.
Dalam ujian lisan peserta dibagi menjadi 4 kelompok ujian, yang mana setiap kelompok ujian memiliki mata kuliah yang berbeda dari kelempok lain, ujian berlangsung selama 4 hari yang mana setiap hari dalam 4 hari tersebut mahasantri/peserta ujian akan melakukan pergantian. Hal ini untuk menguatkan mental dan kemampuan mereka dalam menjelaskan materi pelajaran yang telah dipelajarinya selama satu semester. Terdapat beberapa materi pelajaran inti yang diujikan dalam ujian lisan ini, di antaranya adalah IImu Logika (Mantik), Aqidah, Ushul, Fikih, Nahwu (Alfiah) dan lain sebagainya. kebanyakan ilmu yang diujikan ini adalah ilmu alat yang bisa digunakan untuk membangun kerangka pemikiran yang utuh dan sistematis.
Setelah menjalani ujian lisan (Syafahi) akhirnya Pada Sabtu (17/02/24) para Mahasantri Pesantren tinggi (Ma’had Aly) Khatamun Nabiyyin memasuki ujian tulis pertama. Meskipun ujian diselenggarakan di hari Sabtu namun para Mahasantri sangat antusias dan semangat dalam menjalani ujian tulis ini. Ujian tulis ini bukan hanya sebagai formalitas belaka, melainkan untuk mengetahui kualitas keilmuan para Mahasantri lebih dalam lagi dari ujian safahi. Melalui ujian ini mereka bisa menjawab dan menjelaskan secara detail soal-soal yang diujikan oleh para penguji dengan batas waktu 120 menit. Ujian tulis ini dibagi menjadi dua sesi yang masing-masing memiliki durasi 120 menit.
Setelah ujian Tahriri/Ujian Tertulis maka akan dilanjut ke ujian selanjutnya yaitu ujian bahasa, yang mana menguji kemampuan berbahasa arab para mahasantri yang telah dipelajari dalam kelas-kelas bahasa, kategori pengujian adalah dari cara membaca kitab berbahasa arab, berbicara, mendengar dan menulis.
Diharapkan dengan beberapa Jenjang Ujian ini bisa mengasah skill dan kemampuan seorang Mahasantri dalam memahami pelajaran yang diampu.